INFO LAIN

Kamis, 24 Maret 2011

Catatan dari Para Blogger “Penuai Uang di Bisnis On Line” Terkemuka

Share
Menghasilkan uang dari membuat blog (make money from blogging) sangat menarik minat banyak kalangan untuk menggelutinya. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan menyimak pendapat dan pengalaman para blogger terbaik, blogger-blogger profesional yang telah terbukti sukses mendulang uang melalui blog.
           
          Tulisan berikut ini disarikan dari hasil wawancara para blogger terkemuka dengan Medhy Aginta (penulis tentang tips-tips blogging, tips-tips promosi blog dan tips-tips monetisasi blog berbahasa  Indonesia melalui  program program bisnis online).

Mari kita simak pandangan dari para blogger terkemuka berikut ini :

Yaro Starak,
Merupakan pelaku bisnis online yang sukses menggunakan media blog sebagai sarana menghasilkan uang melalui internet. Mulai membangun bisnis online sejak duduk di bangku kuliah (dengan membuat situs game sederhana), hingga mampu njual situs komersial yang dibuatnya – BetterEdit.com - Yaro saat ini berpenghasilan kurang lebih $78,000 per tahun atau setara Rp. 735.000.000 per tahun (sebagai peringkat ke-31 Blogger. Berpenghasilan Terbesar 2007, versi Paula Mooney). Pemilik situs Entrepreneurs-Journey.com ini juga membangun "sekolah" mentoring online, yang merupakan program tutorial bisnis berdasarkan pengalaman pribadinya selama membangun bisnis online. Selain aktif sebagai blogger, Yaro juga dikenal sebagai pembicara seminar dan workshop bisnis online, terutama di negara asalnya, Australia.

Yaro Starak berpendapat bahwa ada lebih banyak celah di pasar non-bahasa Inggris dan sebenarnya merupakan kesempatan yang sangat besar untuk membangun sebuah blog yang populer. Mungkin bisa dengan mengamati apa yang terjadi di pasar berbahasa Inggris dan mencoba apakah hal itu bisa diterapkan di pasar berbahasa yang lain.

Keuntungan lain yang dimiliki blogger-blogger yang menulis dengan bahasa selain Inggris adalah, setidaknya di beberapa aspek, adanya jalan yang jelas menuju sukses. Katakanlah, tidak ada blogger yang menulis soal blogging for money dalam bahasa Perancis. Jika saya berbicara dan menulis dalam bahasa Perancis dengan sempurna, saya akan membaca blog-blog berbahasa Inggris, belajar semua yang saya bisa tentang dunia blogging secara profesional dan kemudian mengajarkannya kepada yang lain melalui blog berbahasa Perancis saya.

Disisi lain ia berpendapat bahwaq banyak blogger yang tidak berbahasa Inggris akan ketinggalan perahu untuk menjadi pemimpin di negara mereka. Justru karena industri online saat ini masih kecil, jika Anda masuk lebih dulu, menjadi blogger terbaik di negara Anda, selanjutnya nikmatilah hasilnya ketika pasar mulai tumbuh. Peluang seperti itu tidak bisa Anda dapatkan di sejumlah industri berbahasa Inggris karena pasarnya sudah mapan.

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari apa yang disampaikan Yaro Starak. Salah satunya adalah tetap adanya peluang bagi blog-blog  berbahasa Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar negeri sendiri. Mumpung industri bisnis online baru bertumbuh di Indonesia. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah ketabahan dan kesetiaan untuk terus mencintai dunia bisnis online (khususnya blogging).

"Blogging adalah sesuatu yang mudah tidak peduli apapun bahasa
yang Anda gunakan. Yang sulit adalah berusaha tetap setia di dunia
blogging secara terus menerus dalam jangka waktu lama"
(Yaro Starak, dalam wawancara Blogguebo, 2008)

John Cow,
Seorang profesional blogger asal Irlandia dan pemilik JohnCow.com yang tiba-tiba populer setelah mengimitasi nama blog milik John Chow - yang tentu sudah tidak asing lagi di dunia blogosphere – JohnChow.com. Situs asli JohnChow.com sendiri, meskipun tentu saja masih tetap online, menghilang dari search engine setelah Google memberikan penalti karena praktek massive link building yang dilakukan John Chow dan dianggap melanggar Webmaster Guidelines Google. JohnCow.com, yang memanfaatkan nama besar John Chow dengan anchor link "Make Money Online" menjadi populer meskipun baru diluncurkan 6 bulan yang lalu. Bulan pertama launching, situs JohnCow.com langsung memberikan earnings $1,000 dan saat ini berkisar $3,500 per bulan. Nama situs JohnCow.com juga menerima penghargaan "Best Blog Name 2007" dari Performancing Blog Awards.

Jhon Cow berpendapat : “Tidak masalah apapun bahasa blog Anda, selama Anda memiliki pembaca. Blogging tanpa pembaca seperti halnya susu tanpa kue”,

Sepanjang bisnis online yang kita bicarakan, bahasa internasional bisnis adalah bahasa Inggris dan Anda akan membatasi diri Anda sendiri dengan mencari pasar yang tidak berbahasa Inggris. Artinya, mayoritas entrepreneur akan mencari peluang pasar yang terbesar, yaitu mereka yang berbahasa Inggris. Ini menyita sedemikian besar ruang bagi mereka yang ingin fokus pada bahasa yang berbeda.

Menjawab pertanyaan tentang peluang yang paling cocok untuk blog-blog yang tidak berbahasa Inggris ia mengatakan bahwa yang pasti adalah bisnis local, sebab setiap negara memiliki standar dan nilainya sendiri, Anda harus menjadi warga lokal disitu untuk mengetahui apa yang memotivasi orang. Juga produk -produk generik yang digunakan di seluruh dunia, seperti web-hosting misalnya. Hal-hal seperti ini tidak dibatasi lokasi tertentu. Iklan-iklan independen akan berhasil untuk blog dengan bahasa yang spesifik.

Jika Anda membuat blog untuk menghasilkan uang, akan bijaksana bila Anda memperluas wilayah Anda dan menjangkau kelompok pembaca berbahasa Inggris yang lebih besar.

Fokus sepenuhnya pada bisnis lokal di negara Anda dan bekerja keras membangun nama blog Anda, atau Anda bisa memilih mengubahnya menjadi berbahasa Inggris dan melayani pasar yang lebih besar dengan persaingan yang lebih keras.

Satu hal yang perlu dicatat dari wawancara bersama John Cow adalah pentingnya fokus. Anda tidak akan mendapatkan hasil apapun jika tidak fokus terhadap apa yang sedang Anda kerjakan. Demikian halnya dengan blogging. Fokus terhadap pilihan pangsa pasar, fokus terhadap niche atau produk yang akan Anda jual di blog Anda dan fokus terhadap bahasa yang Anda gunakan adalah sebagian kunci menuju sukses ‘make money from blogging’.

Jeremy Schoemaker,
Blogger asal Amerika Serikat yang tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda, Jeremy Schoemaker, adalah salah satu tokoh ‘make money from blogging’ yang dikenal dengan situs Shoemoney.com dan memiliki penghasilan $120,000 per tahun atau setara Rp. 1.132.440.269 per tahun (sebagai peringkat ke-24 Blogger Berpenghasilan Terbesar 2007, versi Paula Mooney). Jeremy mulai menjalankan bisnis online dengan membuat sebuah situs game sederhana untuk Macintosh pada saat masih duduk di bangku kuliah. Pengalaman berharga ini kemudian membawanya ke jenjang yang lebih tinggi dengan mendirikan perusahaan dotcom, ShoeMoney Media Group. Beberapa produk ShoeMoney Media Group diantaranya adalah Auction Ads (yang sekarang merger dengan ShoppingAds), Below a Buck (sebuah situs lelang produk-produk berharga).

Menurutnya, saat ini adalah saat yang sangat baik bagi blog-blog yang tidak berbahasa Inggris untuk mengukuhkan diri di dunia bisnis online. Alasan kenapa saat ini begitu penting adalah karena belum adanya terlalu banyak pengiklan global sehingga tidak terlalu besar pula motivasi bagi persaingan untuk menjadi orang yang memiliki otoritas. Ini seperti saat beberapa tahun yang lalu bagi blog-blog berbahasa Inggris. Ketika itu orang membuat blog lebih karena kecintaan dan bukan karena uang. Dan ketika para pengiklan datang mereka sudah dalam keadaan mapan. Saya kira hal ini juga akan terjadi pada banyak blog yang tidak berbahasa Inggris.

Keuntungan paling besar dari blog-blog yang tidak berbahasa Inggris bila dibandingkan dengan blog-blog berbahasa Inggris di dunia, hal ini tidak ubahnya seperti sumber daya yang belum dimanfaatkan. Pasar berbahasa Inggris sudah sangat jenuh di hampir semua niche yang menguntungkan. Jika Anda berhubungan dengan banyak orang, perlahan-lahan Anda akan membangun jumlah kelompok pembaca yang besar (dalam bahasa apapun). Uang akan dengan sendirinya mengikuti.

Jeremy Schoemaker memperkirakan industri perkencanan dan industri telepon selular akan semakin besar dan semakin banyak di kawasan-kawasan yang tidak berbahasa Inggris. Selanjutnya ia mengatakan, bahwa blog-blog yang tidak berbahasa Inggris memiliki suatu keuntungan dimana mereka bisa belajar dari kegagalan blogger-blogger
berbahasa Inggris. Mereka juga bisa agak lebih mudah menerjemahkan situs mereka ke dalam bahasa Inggris. Banyak blog berbahasa Inggris nantinya akan menerjemahkan isi situs mereka ke bahasa lain ketika semakin banyak blogger yang tidak berbahasa Inggris masuk ke pasar bisnis online.

Menanggapi pertanyaan tentang program-program afiliate yang cocok untuk blog yang tidak menggunakan bahasa Inggris, ia mengatakan bahwa menggunakan sesuatu seperti Rubicon Project adalah kuncinya. Mereka akan secara otomatis melakukan geo target (menampilkan iklan berdasarkan kode IP) bagi konsumen Anda. Ini artinya seseorang yang datang dari Meksiko hanya akan melihat penawaran iklan yang ditujukan bagi mereka, barangkali orang-orang dari Amerika Serikat hanya akan melihat iklan Adsense yang tampil. Ini akan memaksimalkan upaya kampanye global Anda.

Menurutnya lagi, jika situs yang anda buat ingin beranjak lebih kepada sebuah situs "berita" dan memiliki anggaran untuk itu, maka blogger yang tidak berbahasa Inggris ada baiknya menulis blog dalam bahasa Inggris. Namun, jika itu adalah blog dan temanya adalah apa yang diminati oleh penulisnya maka ia menyarankan untuk menulisnya dalam bahasa selain Inggris dan melihat kemana ia akan menuju. Ini sesuatu yang menantang untuk diujicoba.

Skellie Wag,
Blogger profesional wanita asal Australia ini adalah pemilik situs SkellieWag.org. Skellie dikenal sebagai penulis tamu blog-blog terkenal seperti ProBlogger.net, DailyBlogTips dan CopyBlogger. Ia banyak menulis tentang tips-tips blogging, ide-ide konten blog, promosi blog dan freelance writing. Proyek terbaru Skellie, Anywired.com, mencatat prestasi cukup fenomenal dengan mendapatkan 1.100 RSS subscribers hanya dalam waktu 5 hari.

Skellie Wag berpendapat dengan banyaknya blog yang ditulis dalam bahasa Inggris, barangkali ada lebih banyak lagi pengguna internet yang mencari blog dalam bahasa ibu mereka sendiri. Blogger yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka merasa bahwa mereka tidak akan punya pembaca jika menulis dalam bahasa ibu mereka, tapi hal ini tidak benar.

“Lebih sulit mendapatkan pemasang iklan untuk blog-blog yang tidak berbahasa Inggris, dan ini adalah tantangan yang harus diatasi. Tapi saya kira hanya itu satu-satunya rintangan berat”.

Disisi lain, Skellie Wag mengatkan, “Saya kira sebelum mencoba menulis dalam bahasa Inggris, seorang blogger harus mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka. Kecuali mereka sangat fasih berbahasa Inggris dan memiliki kemampuan tata bahasa dan ejaan yang sempurna, saya sarankan jangan menulis dalam bahasa Inggris jika Anda ingin blog Anda populer. Blog yang ditulis dalam bahasa Inggris jelas ditujukan untuk pembaca berbahasa Inggris, dan mereka yang berbahasa Inggris lebih baik dari Anda akan merasa tidak nyaman membaca tata bahasa, ejaan dan ekspresi yang buruk. Jadi kecuali jika kemampuan bahasa Inggris Anda sangat bagus, saya akan merekomendasikan untuk menulis dalam bahasa ibu Anda. Anda akan merasa lebih nyaman, dan sebagai hasilnya, Anda akan menghasilkan konten blog yang lebih baik”.

Sesuai kompetensinya, Skellie nampaknya sangat menekankan pentingnya membangun dasar konten blog sebagai pilar kesuksesan seorang blogger. Dan konten yang bagus tentu tidak terlepas dari bahasa yang digunakan. Gampangnya, jika menulis untuk pembaca berbahasa Indonesia, sangat masuk akal bila Anda menulis juga dalam
bahasa Indonesia.

Chris Garrett,
blogger profesional asal Inggris pemilik situs Chrisg.com. Di dunia blogosphere Chris banyak dikenal sebagai konsultan blogging business dan new media, serta penulis tamu blog-blog terkenal seperti ProBlogger.net, CopyBlogger dan TheBlogHerald.

(Fokuskan pandangan Anda kepada tujuan Anda dan jangan terbujuk untuk berpikir bahwa tujuan tersebut terlalu berat, Anda tidak bias melakukannya atau Anda punya banyak kekurangan. Dalam beberapa hal Anda harus menjadi seorang pemimpi. Orang membangun blok penghalang yang cukup besar demi kesuksesan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan orang lain. Saya tahu beberapa orang yang tidak berbahasa Inggris yang sudah menjalankan bisnis online dengan sangat baik dan mereka sampai kesana karena determinasi mereka sendiri, bukan karena bantuan orang lain. Bangun jaringan, gunakan
bahasa dan warisan budaya Anda sebagai kekuatan).

Budi Putra,
Blogger profesional Indonesia pemilik situs BudiPutra.com, TheGadgetNet.com dan jaringan blogging network Asia Blogging Network (ABN). Selain menggawangi blog-blog diatas, Mas Budi juga dikenal sebagai penulis Indonesia untuk Cnet Asia. Mas Budi Putra juga banyak dibicarakan di dunia blogging Indonesia sebagai salah satu role model yang berani memutuskan mundur dari pekerjaan kantoran yang sebelumnya dijalaninya dan menjadi seorang full-timerblogger.

Saya kira blog-blog berbahasa Indonesia akan punya lebih banyak penggemar di Indonesia. Bukannya tak bisa berbahasa Inggris, tetapi saya amati pembaca blog Indonesia cenderung menyukai blog-blog berbahasa Indonesia. Fenomena ini menunjukkan: kendatipun blog adalah fenomena global, tetapi content dan community-nya cenderung lokal.

Darren Rowse,
Blogger asal Australia dan pemilik situs ProBlogger.net yang tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda. Darren Rowse adalah salah satu tokoh make money from blogging yang kini juga dikenal dengan bukunya, ProBlogger: Secrets for Blogging Your Way to a Six-Figure Income.

Menurut Darren Rowse, ada beberapa keuntungan dari blog -  blog yang tidak menggunakan bahasa Inggris :

 1. Jika Anda menulis blog dalam bahasa Anda sendiri, Anda akan merasa lebih mudah, lebih rileks dan lebih bagus dalam berkomunikasi. Anda akan bisa menarik pembaca dengan lebih baik dan mendapatkan penghargaan dari pembaca blog Anda.

2.  Lebih sedikit kompetisi – ranah blogging berbahasa Inggris sangatlah ramai, namun ketika saya berbicara dengan beberapa teman yang menulis blog dalam bahasa lain, mereka mengatakan bahwa mereka bisa menjadi nomor 1 di niche yang mereka tekuni di dalam bahasa mereka.

Salah satu hambatannya adalah jumlah orang yang mencari informasi melalui internet dalam bahasa lain lebih sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang mencari informasi dalam bahasa Inggris. ‘Pasar’ konten online sangat besar dalam bahasa Inggris sehingga jumlah pembaca yang ada untuk bahasa lain menjadi terbatas. Namun
demikian, jika Anda bisa menjadi yang pertama untuk topik yang Anda pilih dan mendapat ranking 1 di mesin pencari, hal itu bisa menjadi suatu keuntungan.
Ngebloglah mengenai satu topik yang benar-benar anda sukai – itulah satu-satunya pendekatan saya dalam memilih topic. Ini bisa menjadi satu tantangan tersendiri. Nampaknya ada lebih sedikit pilihan dalam beberapa bahasa dibanding bahasa yang lain. Adsense barangkali adalah salah satu jaringan periklanan yang kini semakin mengembangkan pilihan untuk publisher non-Inggris dan ini bisa menjadi titik mulai yang baik. Kalau tidak, coba pertimbangkan jaringan periklanan berbasis CPM yang melayani traffic internasional. Solusi yang lain barangkali dengan mendekati pemasang iklan lokal secara langsung dan minta mereka untuk mensponsori blog Anda. Saya juga akan menyarankan untuk mencoba program affiliasi dalam bahasa Anda. Terakhir – kenapa tidak membuat produk Anda sendiri dan menjualnya di blog Anda?

Situs social media bagi saya adalah sepenuhnya tentang membangun jaringan dan ia merupakan cara yang bagus untuk menemukan orang lain dengan hasrat, kegemaran dan lokasi yang sama dengan Anda – orang-orang ini bisa menjadi potensi pembaca blog Anda, sehingga situs social media bisa menjadi tempat yang bagus untuk mempromosikan diri Anda.


Dari pemaparan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa : menulis konten yang bermanfaat, fokus, ketekunan, serta persistensi untuk terus menggeluti dunia blogging merupakan poin-poin penting yang patut kita garisbawahi. Mendapatkan uang melalui blog bukanlah usaha dalam semalam, melainkan dibutuhkan kerja keras, waktu yang panjang dan kesabaran. Para blogger terkemuka diatas, dengan caranya masing-masing – telah menunjukkan kepada kita kekuatan karakter ini.


Senin, 21 Maret 2011

INSPIRASI & MOTIVASI: Apa Penyebab Kegagalan menjadi Entrepreneur Sejati ?

Share

oleh Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia pada 22 Maret 2011 jam 7:42
Kebanyakan masyarakat Indonesia takut atau ragu dalam memulai suatu usaha. Banyak anggapan yang salah mengenai persepsi masyarakat tentang enterpreneur. Hal ini berdampak pada sedikitnya masyarakat Indonesia yang berwirausaha. Kebanyakan dari mereka lebih memilih posisi aman dengan bekerja kantoran atau bekerja kepada orang lain karena mereka berpikir dengan bekerja kantoran atau bekerja kepada orang lain, mereka berada pada level aman.
Meskipun saat ini sudah banyak enterpreneur muda yang mulai berbisnis, tetapi anggapan kalau berbisnis itu butuh modal besar masih sangat melekat pada jiwa masyarakat Indonesia sehingga banyak masyarakat Indonesia mengubur impian mereka untuk menjadi enterpreneur.

Ada beberapa faktor yang membuat para enterpreneur gagal dalam memulai bisnis mereka, kami merangkum lima faktor yang mengakibatkan gagal menjadi enterpreneur, yaitu:

1. Keahlian Turun-Temurun

Banyak orang beranggapan bahwa menjadi entrepreneur itu biasanya karena ada faktor keturunan. Karena mereka melihat banyak pengusaha yang sukses, merupakan anak atau saudara dari seorang entrepreneur juga. Padahal sebenarnya semua orang bisa menjadi seorang entrepreneur. Sebenarnya para pengusaha tersebut bisa sukses, karena mereka sudah terbiasa belajar bisnis sejak masih kecil. Bukan karena garis keturunan yang dimilikinya. Walaupun Anda bukan dari keluarga wirausaha, Anda juga bisa menjadi seorang entrepreneur sukses. Bila Anda memiliki tekad dan motivasi bisnis yang kuat.

2. Butuh Modal Besar

Modal usaha memang penting, tapi yang perlu diingat adalah tidak semua usaha membutuhkan modal besar. Banyak usaha yang dapat dimulai dengan modal kecil, seperti bisnis online, atau usaha rumahan dengan menjadi reseller produk. Kedua peluang usaha tersebut bisa dimulai dengan modal usaha yang relatif kecil, bahkan bisa dibilang usaha tanpa modal. Selain itu, modal uang juga bukan jaminan utama seorang entrepreneur bisa sukses.

3. Mendapat Peluang Bagus

Keinginan seseorang untuk membuka usaha, sering terhambat karena mereka selalu berpikiran bahwa sebuah usaha bisa sukses karena adanya peluang bagus. Sehingga mereka hanya terus menunggu sampai peluang bagus itu datang menghampiri mereka. Padahal peluang usaha itu dicari, bukan hanya ditunggu. Peluang bagus itu sebenarnya berasal dari diri Anda sendiri, sebab peluang usaha bisa Anda ciptakan sendiri dari hobi maupun skill yang Anda miliki.

4. Entrepreneur itu bakat, tidak bisa dipelajari

Jiwa wirausaha itu ada, bukan karena bakat semata. Keahlian dalam menjalankan bisnis bisa diperoleh dengan berbagai cara, misalnya saja mengikuti  pelatihan bisnis, seminar bisnis, atau membaca buku-buku dan majalah bisnis yang sekarang banyak beredar dipasaran. Asalkan ada tekad yang kuat, keahlian dan pedoman menjalankan bisnis dapat Anda kuasai dari proses belajar. Bukan hanya karena bakat dari dalam diri seseorang, karena orang berbakat pun tidak akan berhasil tanpa adanya latihan dan belajar.

5. Resiko yang cukup tinggi

Resiko usaha yang cukup tinggi, juga menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang. Banyak orang beralasan takut memulai usaha, karena resikonya cukup tinggi. Ketahuilah, bahwa segala sesuatu itu ada resikonya. Bukan hanya entrepreneur saja yang memiliki resiko tinggi. Menjadi seorang karyawanpun juga memiliki resiko tinggi, misalnya saja resiko terkena PHK. Jadi hilangkan segala ketakutan yang ada dalam diri Anda, dan cobalah untuk membuat peluang baru dari setiap resiko yang dimungkinkan terjadi. Sehingga langkah Anda tidak berhenti begitu saja, dan harus berani berkembang untuk menjadi entrepreneur sukses guna menghilangkan resiko yang Anda takutkan.

Dari pembahasan diatas, Anda dapat mengetahui bahwa semua anggapan tersebut ternyata tidak benar. Dan yang paling penting adalah, sumber hambatan menjadi entrepreneur muncul karena adanya ketakutan Anda. Oleh karena itu, lawan rasa takut Anda dan mulailah menjadi seorang entrepreneur, untuk membuktikan bahwa semua sumber hambatan itu bisa diatasi. Semoga berhasil dan salam sukses.

17 Panduan Rasulullah SAW dalam Berbisnis

Share

 Rasululah SAW sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis yang baik bagi umatnya, berikut ada 17 petunjuk dalam berbisnis, yaitu:
1. Prinsip Esensial dalam Bisnis adalah Kejujuran
Dalam doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini, beliau bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya” (H.R. Al-Quzwani). “Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R. Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.
2. Kesadaran Tentang Signifikansi Sosial Kegiatan Bisnis
Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang diajarkan Bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material semata, tetapi didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.
3. Tidak Melakukan Sumpah Palsu.
Rasulullah sangat intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi bersabda, “Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah”. Dalam hadis riwayat Abu Zar, Rasulullah SAW mengancam dengan azab yang pedih bagi orang yang bersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak akan memperdulikannya nanti di hari kiamat (H.R. Muslim). Praktek sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering dilakukan, karena dapat meyakinkan pembeli, dan pada gilirannya meningkatkan daya beli atau pemasaran. Namun, harus disadari, bahwa meskipun keuntungan yang diperoleh berlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.
4. Ramah-tamah dan Santun
Seorang palaku bisnis, harus bersikap ramah dan santun dalam melakukan bisnis. Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis” (H.R. Bukhari dan Tarmizi).
5. Jangan Berpura-pura
Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut. Sabda Rasulullah, “Janganlah kalian melakukan bisnis najsya (seorang pembeli tertentu, berkolusi dengan penjual untuk menaikkan harga, bukan dengan niat untuk membeli, tetapi agar menarik orang lain untuk membeli).
6. Tidak Boleh Memfitnah Bisnis Orang Lain
Kita tidak boleh menjelekkan bisnis milik orang lain. Agar orang membeli kepadanya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (H.R. Muttafaq ‘alaih).
7. Tidak Melakukan Ihtikar
Ihtikar ialah (menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan besar pun diperoleh). Rasulullah melarang keras perilaku bisnis semacam itu.
8. Takaran, Ukuran dan Timbangan Harus Benar.
Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar diutamakan. Firman Allah: “Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi” (QS. 83: 112).
9. Tidak Mengganggu Ibadah
Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah. Firman Allah, “Orang yang tidak dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu, hati dan penglihatan menjadi goncang”.
10. Membayar Upah Sebelum Kering Keringat Karyawan
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya”. Hadist ini mengindikasikan bahwa pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda. Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja yang dilakuan.
11. Tidak Monopoli
Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli. Contoh yang sederhana adalah eksploitasi (penguasaan) individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah dan kandungan isinya seperti barang tambang dan mineral. Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa memberi kesempatan kepada orang lain. Ini dilarang dalam Islam.
12. Jangan Berbisnis dalam Keadaan Berbahaya
Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial. Misalnya, larangan melakukan bisnis senjata di saat terjadi chaos (kekacauan) politik. Tidak boleh menjual barang haram, seperti anggur kepada produsen minuman keras, karena ia diduga keras, mengolahnya menjadi miras. Semua bentuk bisnis tersebut dilarang Islam karena dapat merusak esensi hubungan sosial yang justru harus dijaga dan diperhatikan secara cermat.
13. Menjual Barang yang Suci dan Halal
Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang haram, seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan “patung-patung” (H.R. Jabir).
14. Bisnis Dilakukan dengan Suka Rela
Hendaknya jangan ada paksaan dalam berbisnis. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu” (QS. 4: 29).
15. Lunasi Kredit yang Menjadi  Tanggungan
Segera melunasi kredit atau hutang yang menjadi kewajibannya. Rasulullah memuji seorang muslim yang memiliki perhatian serius dalam pelunasan hutangnya. Sabda Nabi SAW, “Sebaik-baik kamu, adalah orang yang paling segera membayar hutangnya” (H.R. Hakim).
16. Memberikan Tenggang Waktu kepada Kreditor
Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar. Sabda Nabi SAW, “Barang siapa yang menangguhkan orang yang kesulitan membayar hutang atau membebaskannya, Allah akan memberinya naungan di bawah naunganNya pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya” (H.R. Muslim).
17. Bisnis Bersih dari Unsur Riba
Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman (QS. al-Baqarah: 278) Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah sebagai orang yang kesetanan (QS. 2: 275). Oleh karena itu Allah dan Rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.




Sumber artikel: Deshion.com dan Redaksi

Etalase Menarik Pengunjung

Share
Banyak orang dalam memulai usahanya dibuat pusing dengan model etalase yang sesuai dengan usaha yang akan dibangun. Pemilihan etalase tentunya sangat mempengaruhi perhatian pengunjung untuk melirik outlet yang kita miliki. Beberapa contoh gambar dibawah ini mungkin dapat menumbuhkan inspirasi di benak anda.











Minggu, 20 Maret 2011

Budidaya Sayuran di Dataran Rendah

Share

Banyak orang mengira bahwa budidaya tanaman sayur, hanya bisa dilakukan di dataran tinggi saja. Namun ternyata perkiraan itu salah, saat ini sayuran yang biasanya dibudidayakan di dataran tinggi juga bisa dibudidayakan di dataran rendah. Beberapa sayuran seperti sawi, kubis, slada, kembang kol, dan jagung manis sudah banyak dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 5 sampai 200 meter dpl.
Hal ini memberikan angin segar bagi para petani yang memiliki lahan di daerah dataran rendah. Mengingat sayur merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga banyak petani yang memanfaatkannya sebagai peluang bisnis yang cukup menguntungkan mereka.
Prospek bisnis budidaya sayur di daerah dataran rendah, memang sangat bagus. Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan sayur, yang semakin hari terus meningkat. Sehingga banyak petani yang beralih untuk membudidayakan sayur, dibandingkan menanam padi atau palawija yang persaingan bisnisnya sudah sangat tinggi.
Kebutuhan sayur datang dari masyarakat, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk pemenuhan bahan baku peluang bisnis yang mereka jalankan. Dari mulai ibu-ibu rumah tangga yang mencari sayur untuk kebutuhan gizi keluarganya, pelaku usaha makanan yang membutuhkan sayur sebagai bahan baku usaha mereka, sampai para pedagang sayur segar di pasar atau supermarket.
Budidaya sayur di dataran rendah membutuhkan perawatan yang sedikit berbeda dengan budidaya sayur di dataran tinggi. Namun secara garis besar, tahapan budidayanya tetap sama. Biasanya untuk budidaya di dataran rendah, media tanam yang digunakan berupa campuran tanah dan kompos yang terbuat dari bakaran sampah organik yang sudah diayak.Tujuan mencampurkan tanah dan sampah organik, agar tanah semakin gembur dan mengandung banyak nutrisi.
Selain bisa dibudidayakan di lahan yang luas, sayur juga bisa ditanam menggunakan polybag. Sehingga bisa memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Anda bisa menggunakan polybag yang berukuran 10 cm, kemudian diisi dengan media tanam campuran tanah dan kompos. Lubangi bagian tengah media dengan telunjuk sedalam 1 cm, kemudian masukan bibit ke dalamnya, dan di tutup kembali dengan media. Semprot dengan air, dan lindungi dari sinar matahari secara langsung. 1-3 hari mulai bibit tersebut akan mulai kerkecambah.
Setelah bibit mulai tumbuh besar sekitar 3 minggu, pindahkan bibit ke media yang lebih besar. Bisa menggunakan polybag yang ukurannya lebih besar atau memindahnya di lahan seperti kebun atau sawah. Khusus untuk penanaman sayur di lahan, buatlah bedengan dengan lebar minimal 1 meter, dengan tinggi kira-kira 40 cm, sedangkan panjangnya bisa menyesuaikan luas lahan. Jarak tanam antar sayur idealnya adalah 40 cm. Dan untuk beberapa sayur seperti sawi atau kol, celah antar bedengan bisa dijadikan sebagai parit untuk membantu pengairan tanaman.
Yang terpenting dalam proses pemeliharaan adalah pemenuhan kebutuhan air, pupuk, dan pencegahan hama tanaman yang bisa mengganggu tanaman sayur. Untuk budidaya dengan polybag, sebaiknya jangan disiram terlalu sering. Karena bila terlalu lembab, akan memicu kebusukan akar sayur. Sedangkan untuk budidaya di lahan, pengairan dilakukan sehari sekali sebaiknya di pagi hari. Untuk pemberian pupuk bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali, agar kandungan nutrisi tanah tidak berkurang.
Budidaya sayur di dataran rendah ternyata menghasilkan sayur yang kualitasnya lebih baik, sayuran bisa lebih manis, lebih segar, dan kandungan airnya juga tidak terlalu banyak. Disamping itu daya tahan sayur juga lebih lama, sehingga meminimalisir busuknya sayur sebelum dipanen. Sehingga harga jual sayur juga lebih tinggi.
Kendala bisnis sebagian besar petani budidaya sayur adalah kurangnya modal usaha. Sehingga budidaya sayur belum bisa maksimal, dan belum bisa memenuhi semua permintaan konsumen. Karena mereka hanya bisa membudidayakan dengan modal seadanya. Selain itu kendala yang sering dihadapi adalah hama tanaman yang merusak sayur. Untuk itu para petani harus memberikan perawatan yang cukup ekstra, dan menyemprotkan pestisida organik untuk mengusir hama yang merusak tanaman.
Pemasaran hasil budidaya sayur bisa dilakukan dengan adanya kerjasama antara petani dan pedagang sayur yang ada di pasar-pasar. Sehingga hasil budidaya disetorkan langsung kepada para pedagang sayur di berbagai pasar yang ada kota tersebut. Atau bisa juga memasarkannya dengan menjalin hubungan kerja ke beberapa pelaku bisnis makanan, biasanya mereka mencari bahan baku sayur langsung ke petani untuk memperoleh harga yang lebih murah.
Selain itu biasanya ada pengepul yang membeli hasil budidaya sayur untuk didistribusikan ke luar daerah, jadi pemasaran bisnis Anda semakin luas. Bukan hanya di dalam kota saja, namun juga dipasarkan di kota-kota lainnya.Untuk menambah penghasilan, Anda juga bisa  melayani pembelian bibit sayur yang dijual dengan polybag atau pot. Bibit sayur tersebut banyak dibutuhkan para petani sayur lain, atau bisa juga dijadikan sekedar  tanaman hias bagi para ibu rumah tangga.
Kesuksesan bisnis budidaya sayur dipengaruhi oleh pemilihan bibit yang berkualitas, dan  perawatan sayur dari mulai pengairan, pupuk, dan pembasmian hama tanaman sampai perawatan panen dan pasca panen. Sehingga dihasilkan sayur yang kualitasnya baik dan memiliki nilai jual cukup tinggi.
Bagi Anda yang tertarik mencoba peluang bisnis budidaya sayur di dataran rendah, berikut kami berikan sedikit gambaran analisa ekonomi peluang bisnis budidaya sayur kembang kol dengan media polybag. Lahan milik pribadi, dengan luas 200 m2. Dan masa panen kembang kol 2,5 bulan.
Analisa Ekonomi
1. Modal awal
Penyiapan lahan Rp 1.000.000
  • Bibit   @ Rp 30,00 x 10.000 Rp 300.000
  • Polybag dan pot Rp 500.000
  • Peralatan (Pengayak, sekop, alat penyiram) Rp 200.000
Total Rp 2.000.000
2. Biaya operasional per bulan
Bibit @ Rp 30,00 x 40.000 Rp 1.200.000
  • Pupuk kompos Rp 500.000
  • Pestisida organic Rp 1.000.000
  • Polybag  Rp 500.000
  • Pot Rp 4.000.000
  • Tenaga kerja    3 orang x @ Rp 900.000 Rp 2.700.000
Total Rp 9.900.000
3. Omset per bulan
  • Penjualan bibit @ Rp 500,00 x 10.000 bibit Rp  5.000.000
  • Penjualan kembang kol di pot @ Rp 10.000 x 1000 pot  Rp 10.000.000
Total Rp 15.000.000
  • Laba bersih per bulan Rp 15.000.000-Rp 9.900.000 = Rp 5.100.000,00